GNOME Asia Summit 2015 – Indonesia

Saya kali ini akan menulisnya dari sudut pandang pribadi, karena ini blog pribadi. 🙂

Latar belakang

Tahun lalu, saat mengikuti GNOME Asia Summit 2014 di Beijing, Pak Utian (yang sedari dulu) berkeinginan untuk membawa GNOME Asia Summit ke Indonesia. Saya berusaha membantunya sebisa mungkin dengan ngobrol-ngobrol bareng teman-teman GNOME dan GNOME Board. Pak Utian sendiri waktu itu dapat jatah Lightning Talk untuk memaparkan idenya.

IMG_8925

Pak Utian di GNOME Asia Summit 2014 – Beijing

Indonesia dalam 2 tahun terakhir, menurut saya tidak ada kegiatan-kegiatan terkait FOSS yang cukup besar. FOSS terasa lesu. Hanya beberapa komunitas-komunitas yang terlihat aktif namun gaungnya kurang menggelegar. Jadi kesannya hanya begitu-begitu saja.

Komunitas FOSS yang ada, perlu dipancing dengan sebuah kegiatan yang besar, keren, internasional, agar semangat kontribusi kembali timbul. Sehingga memicu keberagaman kegiatan lain demi kemajuan FOSS di negeri ini.

Saya berada di mana?

Sebetulnya saya berada di lingkaran yang rumit. Sehari-hari saya adalah Pengembang BlankOn, tim hura-hura OpenSUSE-id, Panitia Lokal GNOME Asia Summit 2015 dan GNOME Member.

re_workshop_DSC_5132

GNOME Member Cuiy

Tapi, kali ini saya akan berlaku sebagai GNOME Member dan Panitia Lokal.

Apa saja yang saya kerjakan?

Di kepanitiaan, saya bertugas sebagai pencari sponsor dan supervisi. Saya sengaja tidak mau jadi ketua karena ingin melatih teman-teman yang lebih muda untuk membuat kegiatan. Umumnya, teman-teman IT itu agak susah dalam mengelola sebuah kegiatan. Dan teman-teman panitia lokal kali ini masih muda-muda dan sangat layak untuk diberikan kesempatan.

Menjadi seorang pengembang BlankOn dalam waktu yang cukup lama (7 tahun), sangat banyak membantu dalam mendapatkan sponsor. Karena sudah terlanjur dikenal khalayak umum dalam dunia FOSS di Indonesia.

re_workshop_DSC_0063

Sepatu Spesial

Saya bersama Pak Utian, menjadi supervisi di beberapa kegiatan kepanitiaan lokal GNOME Asia Summit 2015. Mulai dari keuangan, acara, workshop, peralatan, dokumentasi serta konsumsi. Saya tidak terlibat terlalu jauh dan mendetail, namun selalu siap bersedia untuk dimintai saran/nasehat dan kalau diperlukan, menjadi pemecah masalah yang ada.

Salah satu contohnya, saya memposisikan untuk selalu berada di sekitaran lokasi saat para pembicara mulai berdatangan sampai batas jam 11:00 malam. Saya berasumsi bahwa teman-teman pembicara yang datang, pasti suatu waktu butuh bantuan sedangkan teman-teman yang lain sudah istirahat karena seharian sudah kelewat sibuk mengatur acara.

Salah satu hal yang tidak diinginkan terjadi, rombongan Kate, David dan Alexandre, gagal mendapatkan penginapan. Tempat yang sudah dibooking diberikan orang lain. Saat itu sudah lewat jam 10:00 malam. Yang kebetulan, saya sedang nongkrong bareng teman-teman yang datang dari Taiwan. Saya bantu carikan penginapan, juga saya antar cari makan.

resized_IMG_4875

Trio Keren

Intinya, saya mau acaranya lancar jaya. Tidak ada kendala yang terlalu berarti. Makanya saat acara, saya sibuk memastikan semua berjalan dengan lancar. Jadi ya sok sibuk banget.

Apa yang saya harapkan dan dapatkan dari acara ini?

Salah satu dari pembicara GNOME Asia Summit 2015 adalah teman lama saya. Teman yang saya kenal sejak 2008 saat saya bekerja di Banda Aceh. Kami bertemu lagi saat GNOME Asia Summit 2014 di Beijing dan merencanakan untuk bertemu lagi di GNOME Asia Summit 2015. Teman tersebut, Eric Sun dan Franklin Weng, adalah developer Ezgo Linux (Distro berbasis pendidikan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Taiwan). Mereka mengadakan diskusi khusus terkait kerjasama dengan BlankOn Linux. Ezgo akan menginduk ke BlankOn Linux.

resized_IMG_5038

Teman Lama

Saat GNOME Asia Summit 2014 di Beijing, saya mengenal banyak GNOME Member. Mayoritas mereka datang ke acara ini dan kami semua ngobrol-ngobrol lagi. Selain bertemu dengan teman-teman lama, saya juga jadi berkenalan dengan banyak teman-teman baru yang cukup beragam. Benar-benar menyenangkan.

DSC00282w

Makan Sate

Acara GNOME Asia Summit 2015 ini juga jadi bahan reuni beberapa teman-teman, seperti para Pengembang BlankOn, Komunitas OpenSUSE-id, Komunitas FreeBSD, SLiMS, KLAS dan beberapa komunitas lain yang saya sendiri tidak tahu. 😀

BIN_2755w

Yang paling kanan itu dari Indonesia lho!

Sebenarnya ada hal yang menarik terkait para pihak yang jadi sponsor. Mayoritas mereka bukan dari dunia yang terkait langsung dengan Teknologi Informasi ataupun FOSS. Seperti dari industri sepatu, industri genteng dan perdagangan saham. Namun banyak dari mereka paham betul apa artinya itu FOSS dan bagaimana bentuk-bentuk kontribusinya. Terima kasih banget buat mereka, tanpa mereka, acara ini tidak akan terwujud.

Di akhir acara, saya dan beberapa komunitas lain sudah merencanakan pergerakan. Seperti Lokakarya Penerjemahan GNOME dengan pihak KLAS, Pesta Rilis GNOME di Jogjakarta, Indonesia Linux Conference di Tegal, Kolaborasi EzGo dengan BlankOn, Pelatihan Pemaketan SLiMS oleh Pengembang BlankOn dengan Pengembang SLiMS serta kemungkinan OpenSUSE Asia Summit 2016 di Indonesia.

Penutup

Dalam hal kontribusi, orang Asia, Indonesia pada khususnya, memiliki gaya yang berbeda dengan orang-orang Eropa ataupun Amerika. Orang Indonesia tidak mudah memulai untuk kontribusi. Mereka harus diperkenalkan terlebih dahulu, didekati sampai mereka tahu bahwa kontribusi itu sangat menyenangkan dan membawa manfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Mungkin Social Engineering memang sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan orang di Eropa atau Amerika. Mereka jika ingin berkontribusi, ya langsung saja ikutan kegiatannya dan berkontribusi.

Bersukur bahwa di Indonesia banyak komunitas-komunitas lokal, baik komunitas pengembang distro linux maupun komunitas pengguna distro linux. Mereka bisa belajar berkontribusi secara lokal terlebih dahulu jika belum merasa percaya diri untuk kontribusi di tingkat internasional.

Dan, Teruslah Melangkah Ke Depan. ^_*

resized_IMG_5762

Catatan:

Foto-foto diambil dari https://www.flickr.com/groups/gnomeasia2014 dan https://www.flickr.com/groups/gnomeasia2015

13 thoughts on “GNOME Asia Summit 2015 – Indonesia

  1. hehehe .. .foto kedua itu senyumnya sumringah sekali :mrgreen:
    weleh … saya engga tahu kalau mas haris suka ngoprek opensuse …
    Selamat, semoga kerjasamanya dengan orang taiwan berlanjut dan blankon menjadi induk :mrgreen: *sepertinya saya harus move on dari rote nih ..

  2. Hahaha… Acara yang cukup keren, jadinya ya happy. ngoprek opensuse sih udah enggak. ngerecokin aja. move on aja ke tambora.

      1. lho… anda sangat cuek terhadap proyek blankon. iso blankon aslinya ya lokal. hahaha

      2. @ahmadharis: siapa bilang cuek .. saya hanya pengguna biasa … blankon saya kebetulan diinstall di desktop yg belom bisa berkomunikasi dunia luar

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s