On ICOS 2009

25 September 2009 adalah hari pertama icos 2009. Pukul 10:00 saya melakukan registrasi dan mereka memberikan pernak-pernik icos 2009.

Setelah melakukan registrasi, langsung menuju lantai dua untuk menuju ruangan yang telah disediakan. Di sana juga ada stand microsoft, stand ubuntu, stand DRBL serta stand EzGo7.

Sebetulnya saya mau mengunjungi stand microsoft, namun karena kerena ketemu kawan lama dari Taipei di stand DRBL, saya langsung menuju stand DRBL. Di sana saya juga mendapat hadiah pernak-pernik yang lucu. 🙂

Di stand DRBL saya langsung ditarik ke stand EzGo7 karena pimpinan proyeknya juga kawan lama. Saya memberikan dia oleh-oleh blankon dan saya juga mendapatkan oleh-oleh dari dia. 🙂

Setelah itu saya langsung menuju ruangan untuk mengikuti panel dengan tema “Implementasi Open Source Software di Aceh” yang diceritakan oleh Prof. Taufik dari Unsyiah dan Zulfikar Ahmad, ST dari Departemen Informasi Aceh Tengah.
Acara ini dimulai pukul 14:20 – 16:20. Beberapa hal yang diceritakan sangat menarik beberapa profesor, karena Zulfikar menceritakan konsep penggunaan ICT untuk menangkal pernyakit pada tanaman.

Malamnya kita ada acara makan malam dengan dev debian, beberapa yang sempat diskusi sama saya adalah Jonas (http://dr.jones.dk/) dan juga sempat ngobrol banyak sama Dan Jacobson yang orangya lucu dan agak rese. Denger-denger juga si Dan ini dibenci banyak dev debian karena dia terlalu banyak ngritik ketika menemukan sebuah bug. Dan saya meminta dia untuk nge-test blankon. 😀

26 September 2009, hari kedua icos 2009. Saya datang terlambat dan tidak bisa mengikuti banyak diskusi karena di pagi hari saya ada beberapa jadwal meeting non-formal dengan beberapa lembaga di Taipei. Membosankan juga sih. 🙂
Saya hanya sempat mengikuti presentasi tentang SPI for Taiwan dengan presentator Jorg Jaspert pada pukul 11:30. Padahal saya ingin mengikuti presentasi tentang Debian Culture dari Jonas yang dimulai pada pukul 10:00.
Pukul 13:45 ada pertemuan dengan 1kg.org foundation dari Beijing, bincang-bincang tentang ide-ide mereka. Dan pada pukul 15:00 kembali ke panel room untuk persiapan “BlankOn Introduction”.

Apa-apa yang saya bicarakan bisa dibaca di sini. Ada satu orang yang menanyakan kelebihan blankon dari pada ubuntu. Saya menjawab beberapa diantaranya adalah penggunaan bahasa Indonesia, bisa menulis aksara nusantara dan blankon kontekstual desktop.

Malam hari, saya diajak berkunjung ke sebuah suku minoritas di Hsinchu, suku Naluan. Dimana bahasa mereka ada yang sama dengan bahasa kita. Mata, tiga, enam, tujuh, aku dan kamu adalah beberapa kata yang saya temukan sama. Malam itu juga saya sempat dikenalkan ke beberapa orang penting di suku mereka. Dan yang mengherankan, ada serang cewek yang minta foto sama aku dan bilang aku ‘handsome’. Apa dia gak bisa liat waktu gelap yak?

Di sini saya juga sempat mengikuti tarian mereka yang mirip poco-poco sebagai penghormatan. 🙂

Perjalanan ini ditempuh dari Taipei dengan Kereta Komuter ke Stasiun Kereta Api Super Cepat ke Hsinchu. Dari Hsinchu naik taksi ke Desa Naluan. Begitu pula sebaliknya.

27 September 2009, hari terakhir icos 2009, saya bagun lebih pagi untuk mempersiapkan beberapa presentasi. Saya sempatkan mengunjungi stand Microsoft untuk menggoda sales girlnya dan berhasil mendapatkan beberapa pernak-pernik microsoft yang bisa dibuat oleh-oleh. Hehehe.

Pukul 10.00 masuk ke ruangan dan mendengarkan Joy Tang dari Onevillage Foundation. Dilanjutkan dengan presentasi mahasiswa NTHU tentang volunteering di Ghana. Pukul 12.00 Pak Zulfikar memberikan dongeng tentang Aceh Tengah dan pukul 13.00 saya memberikan ceramah tentang pembentukan komunitas lokal untuk membantu pengembangan daerah.

Pukul 14.00 saya harus pindah ke ruang sebelah karena saya menjadi pembicara di install fest bersama dengan developer ezgo7 dan lxde. Kami bercerita tentang sejarah blankon, sejarah ezgo7, dan penggunaan lxde di olpc.

Setelah saya selesai di ruangan itu, saya sempatkan untuk bertemu dengan Jonas sang dev debian untuk ngobrol-ngobrol sebentar.

Dalam waktu yang bersamaan, saya juga mendapatkan 10 Flashdisk dari Arhou, yang saat itu juga jadi panitia.

Pukul 16.00 saya harus kembali berdiskusi lagi dengan Joy Tang, Jeff, Scott, Zulfikar, dan Apple. Di akhir acara, seperti biasa, kita foto-foto bersama.
Pukul 17.30 langsung menuju hotel dilanjutkan makan malam dan berdiskusi tentang agenda berikutnya dan apa-apa saja yang perlu dipersiapkan.

13 thoughts on “On ICOS 2009

    1. hahaha… nggak juga kok. souvenir mereka keren karena dana gede, cobak kalo saya punya dana 10 juta untuk souvenir, pasti aku buatin robot berbentuk logo blankon ala transformer. 😀
      banyak souvenir aku kasihkan ke para developer debian dan developer lokal. biar mereka mencoba dan merasain. 🙂

  1. selamat yhamas….
    semoga lebih sukses lagi di kemudian hari…
    tapi ngomong2 oleh2 nya mna nih mas..
    da jumpa gak sales girl nya mas…
    hheheeheheheheheh

    1. oleh-olehnya ambil di sini Wan! heheh.
      eh.. kemarin itu oleh-oleh dibawa sama Pak Fikar, udah dibagi ke kamu?
      sales girl? udah donk… jumpa juga sama ‘sister’ seraya-mu. 😀

    1. hahaha… belum sempat pegang gitar lagi, lagian ini masih pingin ganti efek, ada jual efek bekas gak? 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s